Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2017

Bahagiamu, bahagiaku

Jika bahagiamu bukan lagi aku. Bisakah kau beri tau aku saat akan tiba masanya itu. Maka aku dengan segala usahaku akan berusaha untuk melewatinya. Sebab aku tak ingin masa itu terjadi. Dan sebab aku tahu masa itu akan terjadi. Maka apa salahnya kita mencoba untuk menjadi sesuatu yang lain. Sesuatu yang lebih menantang. Sesuatu yang mungkin kau juga ingin mencobanya. Misalnya dengan tidak saling melepaskan. Atau dengan saling mempertahankan. Maka aku yakin saat telah tiba masanya. Kita tidak akan pernah kehabisan alasan. Aku tetap dengan bahagiaku, kamu. -01/06-17. 03.54-

Rumah

Rumah. Sejauh apapun kaki ku melangkah menjauh darinya aku masih tetap bisa merasakan hangatnya. Namun sungguh aku sudah lupa bagaimana rasanya berada di rumah walaupun berkali-kali pulang dan memijakan kaki padanya. Tetap saja rumah tak berasa rumah. Apa yang sebenarnya aku rindukan, jika dengan nya aku masih saja merasa sendiri, merasa sepi. Jika rumah bukanlah lagi rumah yang ku maksud, apakah masih bisa ia melindungiku dari perasaan yang hanya ialah yang bisa mengerti serta menyembuhkannya. Oh aku rasa aku merindukan segala ketidak sempurnaannya. Bukan segala yang mereka anggap sempurna, namun hampa. -01/06-17. 03.20-